PENYEBAB
Hampir semua abortus mikotik pada sapi disebabkan oleh dua kelompok jamur.
Sekitar 60-80% disebabkan oleh Aspergillus spp dan kebanyakan adalah Aspergillus fumigatus.
Jenis mucorales bertanggung jawab atas keguguran mikotik selebihnya. Kejadian abortus mikotik bervariasi dari 0,5-16% dari semua abortus pada sapi.
GEJALA KLINIS
Abortus mikotik umumnya ditandai oleh perubahan-perubahan nyata pada selaput foetus. Chorion tebal, oedematous, seperti kulit dan nekrotik. Laesio utama terdapat pada placentoma, karunkel dan kotiledon sangat membesar, membengkak, oedematous, dan nekrotik.
PENULARAN
Jamur memasuki tubuh hewan melalui pernapasan dan makanan. Spora jamur kemudian dibawa ke plasenta melalui aliran darah dari laesio pada saluran pernapasan rumenitis mikotik atau laesio lain pada saluran pencernaan. Hasil penularan ini secara gradual meyebabkan placentitis, hambatan pemberian makanan kepada foetus, kematian foetus, dan abortus dalam waktu beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian.
DIAGNOSA
Diagnosa dikuatkan oleh pemeriksaan mikroskopik terhadap jamur dari placenta atau foetus, pemeriksaan histopatologik terhadap jaringan placental atau foetal dan oleh kultur pada media buatan.
(Source: vet-klinik)
Hampir semua abortus mikotik pada sapi disebabkan oleh dua kelompok jamur.
Sekitar 60-80% disebabkan oleh Aspergillus spp dan kebanyakan adalah Aspergillus fumigatus.
Jenis mucorales bertanggung jawab atas keguguran mikotik selebihnya. Kejadian abortus mikotik bervariasi dari 0,5-16% dari semua abortus pada sapi.
GEJALA KLINIS
Abortus mikotik umumnya ditandai oleh perubahan-perubahan nyata pada selaput foetus. Chorion tebal, oedematous, seperti kulit dan nekrotik. Laesio utama terdapat pada placentoma, karunkel dan kotiledon sangat membesar, membengkak, oedematous, dan nekrotik.
PENULARAN
Jamur memasuki tubuh hewan melalui pernapasan dan makanan. Spora jamur kemudian dibawa ke plasenta melalui aliran darah dari laesio pada saluran pernapasan rumenitis mikotik atau laesio lain pada saluran pencernaan. Hasil penularan ini secara gradual meyebabkan placentitis, hambatan pemberian makanan kepada foetus, kematian foetus, dan abortus dalam waktu beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian.
DIAGNOSA
Diagnosa dikuatkan oleh pemeriksaan mikroskopik terhadap jamur dari placenta atau foetus, pemeriksaan histopatologik terhadap jaringan placental atau foetal dan oleh kultur pada media buatan.
(Source: vet-klinik)
0 comments:
Post a Comment