Saturday, March 1, 2008

Fertilitas pada kuda jantan

Fertilitas merupakan suatu derajat kemampuan bereproduksi. Pada kuda, satu kelahiran normal hewan muda pertahun yang dapat hidup menunjukkan derajat fertilitas yang dicapai. Pada kuda, mortalitas yang tinggi berhubungan dengan kelahiran kembar dua (twin) atau kembar tiga (triplet), merupakan pilihan sebagai kelahiran yang tidak diinginkan. Hubungan kecakapan reproduksi dengan angka perkawinan sering digunakan untuk menggambarkan derajat fertilitas.
Rendahnya fertilitas sering terjadi pada cacat secara anatomis atau penyakit genital. Ada kecenderungan bahwa hal tersebut berhubungan dengan defesiensi nutrisi.
Penampilan fertilitas sangat erat hubungannya dengan status nutrisi, khususnya pemasukan energi dan perubahan BCS. Manajemen penggembalaan dan pakan harus selalu memperhatikan pada pemasukan energi secara maksimal dan meminimalkan kehilangan BCS.
Angka kehamilan dalam mengelola populasi kuda tergantung fertilitas sejak lahir pada kuda jantan dan betina, dan juga kualitas manajemen perkawinan karena biasanya seekor kuda jantan kawin dengan beberapa kuda betina. Fertilitas kuda jantan adalah faktor penting dalam suksesnya program perkawinan.
Kuda jantan turunan murni dengan jenis yang lebih besar membutuhkan pakan tingi protein, sebanyak 7 kg kulit gandum dalam kebutuhan harian untuk fertilitas maksimal. Rumput kering berkualitas baik merupakan sesuatu yang sangat diperlukan. Dalam hal ini, untuk menjaga kuda agar sehat tapi tidak terlalu gemuk. Kegemukan merupakan penyebab primer dari sterilitas dan juga mengarah ke laminitis dengan kondisi kesakitan pada daerah kaki.
Dalam keberadaannya, organ genital kuda jantan harus normal dan berfungsi. Kedua testis harus terlihat, letaknya lateral dan ukurannya sama. Jika salah satu testis ada yang tertahan (tidak bisa keluar), maka kuda tersebut tidak baik untuk digunakan sebagai kuda jantan pembiak. Seperti yang diketahui, kuda tersebut biasanya infertil dan jika bereproduksi, akibatnya hewan tersebut cenderung untuk mewarisi kecacatannya pada turunannya.
Fertilitas pejantan pada kuda ditentukan dari beberapa fenomena, yaitu :
1.produksi semen
2.daya tahan hidup dan daya fertilisasi spermatozoa
3.libido atau keinginan mengawini
4.kemampuan mengawini
Suplemen vitamin C dan E kadang-kadang digunakan oleh peternak untuk meningkatkan fertilitas atau pelaksanaan reproduksi kuda jantan. Jika vitamin tambahan diperlukan, berikan suplemen seimbang yang jumlahnya banyak berisi semua vitamin tanpa jumlah berlebihan setiap pemberiannya untuk mendapatkan kesehatan yang optimal dan kemampuan bereproduksi.
Faktor lain yang sangat menunjang keberhasilan bertenak kuda adalah keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi yang tepat melalui pakan. Nutrisi tersebut akan menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan dan kesehatan kuda. Untuk pemenuhan kebutuhan gizi pakan harus diberikan sesuai dengan kondisi dan keadaan kuda.
Pemberian pakan tambahan meskipun kuda makan jerami dan rumput, kuda bukan lah ruminansia, sistem pencernaanya cukup unik bila dibandingkan dengan yang jenis ternak yang lainya. Kuda tidak memamah biak dan secara fisiologi tidak dapat meregurgitasi. Sehingga pemberian pakan harus diperhatiakan untuk keberlangsungan kesehatan kuda. Pemberian Nutrisi tambahan mungkin tidak akan membuat kuda jantan lebih subur, tetapi nutrisi yang rendah dan kondisi tubuh yang tidak sesuai dapat menimbulkan serangan jantung, libido rendah, dan rendahnya angka konsepsi. Kuda jantan harus diberikan pakan seimbang dan tidak boleh terlalu kurus atau terlalu gemuk.
Pada musim prebreeding, kuda jantan membutuhkan rumput kering berkualitas tinggi sebanyak 1,5%-2% dari jumlah bobot tubuhnya ( sekitar 1,5-2 pon rumput kering per 100 pon bobot tubuh atau 1,5 sampai 2 kg/100kg bobot tubuh). Jumlah rumput segar juga sedikit diberikan dalam pakan dengan mengurangi jumlah pakan rumput kering. Rumput segar diberikan jika kualitas rumput kering rendah. Pemberian vitamin atau mineral tambahan akan membantu
kebutuhan mikronutrien, dan garam-garam mineral adalah pilihan yang mudah didapat.
Pada musim kawin beberapa kuda jantan akan mengawini sampai 200 kuda betina per musim, dengan proses kawin berlangsung cepat. Pejantan harus diberi pakan rumput kering kualitas tinggi dengan jumlah minimum 1 persen dari bobot tubuh. Penyajian campuran rumput segar dengan satu atau dua gelas minyak sayur adalah alternatif yang efektif untuk pemberian energi tambahan.
Setelah musim kawin kuda jantan selesai, agar tetap dalam kondisi yang baik dapat dilakukan dengan penanganan pakan post-breeding yaitu dengan meningkatkan jumlah rumput kering dalam pakan dan menurunkan jumlah rumput segar. Hasil ejakulasi pada kuda bobot 1000 pon sekitar 100 cc. Kuda jantan yang memproduksi antara 25 cc dan 250 cc terbilang masih normal. Besarnya variasi ini berhubungan antara volume dan konsentrasi-kriteria kuda yang lain.

1 comments:

Unknown said...

mas/mba, sy mahasiswa D3 kesehatan hewan, dan kebetulan sy mendapat TA tentang pengaruh pakan terhadap performa kuda jantan. sy ingin tau pakan apa saja yg sebaiknya diberikan kepada kuda jantan agar performa reproduksi kuda jantan tersebut baik selain yg disebutkan diatas. terimakasih :)

Artikel Terkait