Saturday, March 1, 2008

Abortus pada kuda

Abortus pada fetus adalah kematian fetus yang terjadi di pertengahan, atau sepertiga akhir terjadi dalam minggu berikutnya atau 10 hari kemudian atau dekomposisi/maserasi dari fetus dalam waktu beberapa bulan berikutnya dengan perubahan-perubahan autolysis fetus, absorbsi cairan jaringan, involusi plasentoma
Di Indonesia abortus sering disebut dengan penyakit keluron. Pada waktu kebuntingan semua hewan sering terjadi abortus apalagi hewan yang akan mempunyai anak kembar hal ini disebabkan tidak semua kapasitas uterus dan plasenta tidak dapat menahan kedua embrio tersebut.
Pada kuda selain bayi kembar, abortus juga dapat terjadi karena :
1. Brucella Abortus dan Brucella Suis
Dengan ciri ciri sebagai berikut
• Berbentuk batang
• Bersifat gram negative
• Tidak berspora , aerobic dan tidak bergerak
• Ukuran 0,5 – 2 mikrometer
Cara penularan penyakit ini melalui
• Saluran pencernakan
• Saluran kelamin
• Selaput lendir
Brucellosis ini tidak hanya menyerang kuda tapi dapat juga menyerang sapi, kambing, dan juga manusia sehingga penyakit yang berasal dari brucellasa bersifat zoonosis
2. Equine Rhinopneumonitis ( Equine Herpesvirus 1 )
Virus ini sering terjadi pada kuda dan dapat menyebabkan abortus pada kuda. Abortus terjadi pada umur 7 bulan setelah kehamilan.dan pada plasenta kemungkinan terdapat oedematus ataupun normal.
Diagnosis dengan cara mengambil jaringan dari fetus atau dengan jalan serology fetal. Pencegahannya dapat dilakukan vaksinasi pada kuda pada bulan ke 5, 7, 9 bulan pada masa kebuntingan.
3. Equine Viral Arteritis ( EVA )
Abortus terjadi pada kuda umur 6 sampai 29 hari. Di dalam myocardium fetus ditemukan adanya arteritis ataupun normal. Penyebaran virus ini dapat melalui udara. Namun saying vacinasi untuk EVA ini hanya terdapat pada negara tertentu saja

0 comments:

Artikel Terkait