TATALAKSANA PEMELIHARAAN KUDA
Kuda Pejantan
Kuda pejantan merupakan salah satu factor penting yang akan menentukan hari depan peternakan kuda. Biasanya pejantan yang baik akan menghasilkan keturunan yang baik pula. Salah satu cara untuk memilih pejantan yang baik adalah dengan cara melihat sertifikatnya. Dari sini dapat ditelusuri riwayatnya.
Disamping menggunakan data yang tercantum di serifikat, dalam memilih pejantan perlu diperiksa tingkat kesuburannya. Tingkat kesuburan yang dapat dipilih adalah yang menpunyai nilai 60%. Apabila tingkat kesuburan di bawah 50%, maka tingkat kesuburannya relatif kecil.
Kuda Betina
Kuda betina berfungsi sebagai induk. Maka untuk melatihnya harus dipertimbangkan segi kesehatan, ketegapan, kelebaran dadanya, dan panjang tubuhnya. Semua ini berkaitan dengan perkembangan calon anak di dalam tubuh induk.
Manajemen Pemeliharaan
Induk kuda dan anak-anaknya dicampur dengan kuda dewasa lain. Tetapi anak kuda sebaiknya dipisahkan dari induknya setelah berusia 6 bulan. Pada usia satu tahun, anak kuda jantan harus sudah dipisah dari kuda betina.
Induk kuda dan anak kuda memerlukan tempat umbaran yang agak luas, karena anaknya harus membiasakan diri berlari. Sampai umur dua tahun anak kuda memerlukan tempat umbaran cukup luas, karena di tempat itulah proses pertumbuhannya dibentuk.
Untuk menjaga keamanan dan keselamatan kuda, pagar umbaran sebaiknya dibuat dari kayu atau besi yang kuat. Jangan memakai kawat berduri. Pada areal umbaran diusahakan agar bebas dari benda-benda tajam atau keras yang dapat mengakibatkan kuda cedera. Pintu pagar harus selalu tertutup. Di tanah umbaran jangan sampai ada yang berlubang, supaya kaki kuda tidak terperosok, sehingga mengakibatkan kakinya terkilir. Begitu pula dengan tempat makan dan minum, dipilih deri bahan yang lunak tapi kokoh. Untuk menahan tiupan angin kencang dan sekaligis sebagai tempat berteduh, di sekeliling pagar ditanami pohon pelindung.
Tatalaksana Perkandangan
Membangun kandang di daerah tropis, diusahakan agar ada ventilasi sehingga pertukaran udara bias berjalan lancar dan tidak menimbulkan hawa panas di dalamnya. Air hujan jangan sampai masuk ke dalam kandang. Untuk kuda yang akan melahirkan, dipergunakan kandang yang agak tertutup. Biasanyan kuda beranak pada malam hari atau menjelang pagi.
Di tiap bagian kandang harus dilengkapi dengan air bersih. Bagi kuda betina yang sedang menyusui, air minum harus diperhatikan betul, karena jika kekurangan maka air susu induk akan berkurang pula.
Kandang untuk kuda betina dan anaknya harus agak lebar supaya anak-anak kuda dapat bergerak dengan bebas. Kandan pejantan harus lebih kuat daripada kandang betina atau anak kuda. Letaknya usahakan agak jauh dari kandang betina agar tidak selalu terganggu.
Gudang makanan kuda sebaiknya dibangun berdekatan dengan kandang pemeliharaan agar pengangkutannya mudah. Gudang tempat menyimpan obat-obatan dan klinik dibangun berdekatan dengan kandang untuk induk yang akan melahirkan agar mudah memberi pertolongan bila diperlukan.
Tatalaksana Perkawinan
Dua–tiga bulan sebelum masa perkawinan, kuda pejantan mulai dipersiapkan dengan memberi makanan bergizi. Dalam makanannya perlu ditambahkan vitamin, supaya kesuburannya meningkat. Tambahan menu makanan yang lain pada masa kawin adalah telur segar, susu bubuk, dan madu asli.
Peralihan dari masa kawin untuk memasuki masa istirahat, tidak boleh berlangsung secara mendadak. Frekuensi perkawinan dikurangi secara bertahap. Menu makanan pun diubah secara bertahap. Hal ini hendaknya diperhatikan betul agar kuda pejantan tersebut tidak mengalami stress. Masa istirahat pejantan sebaiknya dijalani dengan tenang, jauh dari gangguan kuda lain. Pada masa inilah, pemberian vitamin dikurangi.
Pejantan yang akan diunakan sebagai pemacek sebaiknya sudah berumur 4 tahun. Bila yang dipakai sebagai pejantan adalah bekas kud apacu, maka diistirahatkan lebih dulu selama kurang lebih enam bulan. Setelah itu baru digunakan sebagai pejantan.
Kuda betina yang baru untuk pertama kali dikawinkan, dipilih yang berumur 3 tahun. Biasanya kuda betina hanya mau dikawinkan bila dalam kondisi subur. Untuk mengetahui subur tidaknya, ditempetkan dengan kuda jantan. Yang paling mudah adalah di padang penggembalaan. Apabila tidak menghindar sewaktu dinaiki kuda jantan, kemungkinan besar memang sedang dalam keadaan subur (birahi). Terkadang ada pula kuda betina yang “pura-pura” birahi, diam saja sewaktu dinaiki oleh pejantan, tetapi dalam kenyataannya setelah diperiksa kebuntingannya, tidak menunjukkan tanda-tanda bunting.
Kuda betina yang baru melahirkan masa suburnya dapat dihitung dengan kisaran 9-30 hari sesudah beranak. Jika meleset, dapat dikawinkan dengan satu masa subur yaitu 21 hari kemudian.
Sama seperti pejantan, kuda betina yang akan dikawinkan dipersiapkan 3 bulan sebelumnya dengan memberinya makanan yang bergizi dan tambahan vitamin yang bias meningkatkan kesuburan.
Lama bunting adalah 11 bulan atau 340 hari. Kelahiran dapat terjadi pada waktunya atau 7 hari maju atau 7 hari mundur. Perkawinan ulang sesudah melahirkan adalah 30 hari kemudian.
Masa subur kuda betina hanya berlangsung sekitar 5 hari. Setelah gejala subur pada hari pertama tampak, perkawinan dapat dilakukan pada hari kedua, dan diulang pada hari keempat. Kuda betina bekas kuda pacu diistirahatkan dulu selama 6 bulan sebelum siap untuk dikawinkan.
2 comments:
bisa kasi rekomendasi gk tentang obat-obatan, vitamin atau suplemen yang penting disiapkan sebelum atau sesudah perlombaan, atau bahkan dalam pemeliharaan sehari-hari
bisa kasi rekomendasi gk tentang obat-obatan, vitamin atau suplemen yang penting disiapkan sebelum atau sesudah perlombaan, atau bahkan dalam pemeliharaan sehari-hari
Post a Comment