Penyebab : Haemonchus contortus
Lokasi : Abomasum
Hospes : Sapi, domba, kambing, ruminansia lainnya.
Morfologi
Haemonchus contortus dikenal sebagai cacing merah di lambung pada ruminansia. Cacing dewasa memiliki panjang 10 hingga 30 mm. Jantan lebih pendek daripada betinanya dan memiliki warna merah segar dengan dilengkapi suatu bursa yang asimetris. Pada betina dikenal sebagai “barbers pole worms” karena uterusnya yang putih diselingi usus yangberwarna kemerahan karena berisi darah.
Siklus hidup
Siklus hidupnya langsung dan spesifik pada golongan strongly. Periode prepaten 19-21 hari, namun dapat lebih pendek akibat adanya infeksi Trypanosoma atau akibat stress.
Gejala klinis
Anemia, oedem, bottle jaw, bulu kasar, kehilangan berat badan atau pertumbuhan terhambat.
Patogenesis
Haemonchus contortus merupakan cacing yang paling pathogen diantara nematode lainnya pada ruminansia. Infeksi berat terjadi pada hewan muda akibat anemia, hipoproteinemia, emasiasi. Pengaruh ini muncul pada musim penghujan, sementara pada musim kemarau jika infeksinya berat dapat berakibat kematian ternak.
Diagnosa
Dapat dilakukan dengan mendeteksi adanya telur cacing dalam pemeriksaan feses. Pada kejadian akut, anemia dan kematian sering terjadi sebelum cacing menjadi dewasa. Pada pemeriksaan post mortum di abomasums dapat ditemukan cacing.
Pencegahan
Perhatian terutama ditujukan pada manajemen padangan. Perlu dilakukan rotasi pada hewan yang digembalakan. Sapi yang menyusui diusahakan dalam kondisi bersih. Perlu diberikan obat cacing secara periodik.
Sumber: vet-klinikLokasi : Abomasum
Hospes : Sapi, domba, kambing, ruminansia lainnya.
Morfologi
Haemonchus contortus dikenal sebagai cacing merah di lambung pada ruminansia. Cacing dewasa memiliki panjang 10 hingga 30 mm. Jantan lebih pendek daripada betinanya dan memiliki warna merah segar dengan dilengkapi suatu bursa yang asimetris. Pada betina dikenal sebagai “barbers pole worms” karena uterusnya yang putih diselingi usus yangberwarna kemerahan karena berisi darah.
Siklus hidup
Siklus hidupnya langsung dan spesifik pada golongan strongly. Periode prepaten 19-21 hari, namun dapat lebih pendek akibat adanya infeksi Trypanosoma atau akibat stress.
Gejala klinis
Anemia, oedem, bottle jaw, bulu kasar, kehilangan berat badan atau pertumbuhan terhambat.
Patogenesis
Haemonchus contortus merupakan cacing yang paling pathogen diantara nematode lainnya pada ruminansia. Infeksi berat terjadi pada hewan muda akibat anemia, hipoproteinemia, emasiasi. Pengaruh ini muncul pada musim penghujan, sementara pada musim kemarau jika infeksinya berat dapat berakibat kematian ternak.
Diagnosa
Dapat dilakukan dengan mendeteksi adanya telur cacing dalam pemeriksaan feses. Pada kejadian akut, anemia dan kematian sering terjadi sebelum cacing menjadi dewasa. Pada pemeriksaan post mortum di abomasums dapat ditemukan cacing.
Pencegahan
Perhatian terutama ditujukan pada manajemen padangan. Perlu dilakukan rotasi pada hewan yang digembalakan. Sapi yang menyusui diusahakan dalam kondisi bersih. Perlu diberikan obat cacing secara periodik.
0 comments:
Post a Comment